Jumat, 13 Februari 2015

Atherosclerosis

Gergeblah,- Atherosclerosis is the inflammation of the blood vessels of plaque buildup caused human ateromatus. Understanding up to date regarding the aterogenesis, the formation of atherosclerosis, inflammation is a process that occurs in the blood vessel walls, which occurs in several phases and stages. In the early phase, Endothelial dysfunction is occurring with the degradation of the bond and the Mosaic structure, thus allowing compound that is found in blood plasma LDL like to break through and settles on a sub-endothelial space due to increased permeability. Those with deposits will slowly shrink blood vessels in a cross section of a span of decades.

The presence of macrophages on the arterial intima ditelisik has a very vital role for the development of atherosclerosis, the secretion of various cytokine that accelerates the pathogenesis of this. Study results indicate that the scars of atherosclerosis is a fatty streak consisting of macrophages, a type of foam that is rich in lipids, called ateroma. Ateroma scars will evolve into a fibrous plaques composed of lipids that are covered by smooth muscle cells and collagen. The closing process was initially slow, but with the buildup of platelets and fibrin, this process will evolve even faster along with the mechanism of fibrotik-dependent thrombosis.

Two other words that are similar and often confusing is:
  • Arteriosclerosis, decreased elasticity of the blood vessels (arteries), as a result of thickening hialina vessels with a diameter between 40 – 150 μm causes stenosis is concentric in the vessel walls.
  • Arteriolosklerosis, decreased elasticity of the small blood vessels (arteriole)

The insulin resistance Syndrome sufferers and the early stages of type 2 diabetes, arteriosclerosis pattern shows an extensive and difusional, with an increase in the ratio of the peptide C. by consuming Obat Pembuluh Darah Tersumbat will stop the blockages and expedite the flow of blood in the blood vessels.

Rabu, 04 Februari 2015

Polip Empedu, Kanker Nasofaring serta Liver Kronis

Polip Empedu

Polip empedu adalah tiap-tiap penonjolan ke dalam lumen kantung empedu. Penonjolan tersebut bisa yaitu neoplasma atau bukan. Tak ada sensor yg gampang & segera buat kantung empedu, & sensor histologi dari polip kantung empedu kebanyakan tak mengizinkan, Polip kantung empedu adalah 95 persen kasus lesi non neoplastik terhadap kantung empedu. Adenoma yakni polip neoplastik yg terutama, sedangkan polip kolesterol yaitu kategori yg tersering kepada polip kantung empedu. Polip ini yaitu hasil dari penumpukkan makrofag berisi lipid terhadap lamina propia & bukan adalah neoplasma sejati. Polip yg lebih mungil dari 1 centi meter tak dapat berkembang jadi keganasan. Gejalanya seperti mual, muntah-muntah serta sakit perut. Jika diagnosa sugah positif menunjukan polip empedu, maka dibutuhkan segera obat polip empedu untuk mengatasi secara dini.

Kanker Nasofaring

Kanker Nasofaring adalah jenis kanker yang tumbuh di rongga belakang hidung dan belakang langit-langit rongga mulut. Penyebab kanker nasofaring belum diketahui dengan pasti. Kanker nasofaring juga dikaitkan dengan adanya virus epstein bar. Kanker nasofaring banyak dijumpai pada orang-orang ras mongoloid, yaitu penduduk Cina bagian selatan, Hong Kong, Thailand, Malaysia dan Indonesia juga di daerah India. Ras kulit putih jarang ditemui terkena kanker jenis ini. Selain itu kanker nasofaring juga merupakan jenis kanker yang diturunkan secara genetik. Sampai saat ini belum jelas bagaimana mulai tumbuhnya kanker nasofaring. Namun penyebaran kanker ini dapat berkembang ke bagian mata, telinga, kelenjar leher, dan otak. Sebaiknya yang beresiko tinggi terkena kanker nasofaring rajin memeriksakan diri ke dokter, terutama dokter THT. Risiko tinggi ini biasanya dimiliki oleh laki-laki atau adanya keluarga yang menderita kanker ini.

Pengobatan kanker nasofaring bisa dilakukan dengan radioterapi, atau kombinasi dengan kemoterapi. Selain itu juga ada kombinasi tambahan lainnya untuk pengobatan kanker ini seperti pemberian obat kanker nasofaring. Tindakan operasi tidak dilakukan untuk jenis kanker ini karena posisinya yang sulit dan dekat metastase kelenjar getah bening. Tindakan operasi (bedah) yang umum hanyalah biopsi, untuk stadium awal kanker ini jarang dilakukan biopsi.

Liver Kronis

Penyakit Hati / Liver Kronis yakni sebuah keadaan medis yg ditandai dgn pengrusakan jaringan hati yg bertahap seiring bersama perjalanan penyakit, yg bakal menyebabkan fibrosis & sirosis hati. Fibrosis merupakan pembentukan struktur seperti jaringan parut yg halus yg menyebabkan pengerasan jaringan & menghalangi aliran cairan yg melintasi jaringan-jaringan ini. Sirosis hati ialah proses terbentuknya jaringan parut kepada jaringan hati. Penyebabnya antara lain infeksi, cedera, paparan pada obat-obatan atau zat beracun, proses autoimun, atau cacat genetik yg menyebabkan tertimbunnya & terakumulasinya zat-zat yg merusak seperti besi atau tembaga. Ada tidak sedikit kategori penyakit hati, yg berasal dari penyebab yg berbeda-beda. Jenis penyakit hati yg paling umum termasuk juga penyakit hati yg berhubungan bersama autoimun, hepatitis, penyakit hati alkoholik, kanker hati & sebagainya. Sebelum melakukan transplantasi hati, tidak ada salahnya dibarengi dengan mengkonsumsi obat liver kronis agar penyembuhannya cepat.